Rabu, 18 April 2018

Sumber Contaminant

Contamination dapat bersumber dari beberapa hal yang terdiri dari :
1. Desain
Desain  produk,    tempat  perawatan  dan  perbaikan  yang  tidak  tepat    dapat mengakibatkan  masuknya contaminant kedalam system. Misalnya di dalam suatu perakitan komponen di sana juga tersedia mesin grinda, juga  untuk mengikir. Kalau desain seperti ini pada waktu kita merakit komponen baru sudah  dalam keadaan terkontaminasi karena kotoran dan bram banyak yang masuk ke komponen tersebut, ini diakibatkan banyak debu yang di hasilkan oleh mesin gerinda atau kikir di assembly area. Desain yang bagus adalah di pisahkan satu ruangan khusus yang bersih dan terhindar dari kontaminan untuk assembly area. Sedangkan washing area bias di jadikan satu dengan area menggerinda, mengikir dan lain–lain.

2. Proses pembuatan dan perakitan
Proses  pembuatan  komponen  dan    perakitan  merupakan  salah  satu  sumber  masuknya  contaminant  kedalam  system.  Untuk  mengetahui  tingkat  kebocoran setelah proses perakitan, factory biasanya menambahkan semacam zat pewarna pada oil atau fluida lainnya sehinga apabila unit telah dikirim ke customer perlu dilakukan penggantian oil awal (initial oil change) yang biasanya berkisar antara 50 hingga 250 jam tergantung dari petunjuk masing-masing Operation & Maintenance manual masing-masing unit.
3. Oil baru
Oil baru, tidak dapat dianggap sudah sangat bersih karena contaminant dapat masuk
selama proses produksi atau penyimpanan. Pada gambar diatas terlihat oil baru
dengan kotoran yang menempel disekeliling drum disertai dengan pompa tangan
yang tidak dilengkapi dengan filter yang dapat menyaring contaminant yang terdapat
didalam oil. Kondisi seperti ini sangat memudahkan masuknya contaminant kedalam

system dan akan mempercepat proses keausan komponen.
4. Kondisi daerah  beroperasi
Kondisi daerah operasi yang tidak bisa dihindari selalu berhubungan dengan kotoran dan debu memungkinkan masuknya contaminant kedalam system. Oleh sebab itu sangat penting dilakukan pengecekan kebocoran baik itu oil, udara atau air. 

5. Proses Maintenance dan Service
Proses  maintenance  dan  service  yang  mengabaikan  faktor  kebersihan  dan dilakukan ditempat yang tidak sesuai dapat menimbulkan   masuknya contaminant kedalam system.



Dampak Contaminant
Akibat  yang  dapat  ditimbulkan  apabila  mengabaikan  proses  contamination control 
adalah sebagai berikut : 
1. Pendeknya umur komponen dan fluida ( semakin cepatnya masa penggantian oil). 
2. Menurunkan produktivitas alat. 
3. Dapat menimbulkan kerusakan yang parah sehingga downtime dan biaya perbaikan
 tinggi. 
4. Meningkatnya biaya warranty. 
5. Meningkatnya redo job 
6. Terjadinya problem yang berulang ulang dan  meningkatkan jumlah kerusakan . 
7. Menurunkan  kepercayaan  costumer  yang  akan  berdampak  hilangnya prospek penjualan. 

Berdasarkan penelitian 75 - 85 % kerusakan pada system hidrolik disebabkan oleh contamination dan 16 - 20 % efisiensi alat hilang sebelum dirasakan oleh operator


0 komentar:

Posting Komentar