Contamination dapat bersumber dari beberapa hal yang terdiri dari
:
1. Desain
Desain produk, tempat
perawatan dan perbaikan
yang tidak tepat
dapat mengakibatkan masuknya
contaminant kedalam system. Misalnya di dalam suatu perakitan komponen di sana
juga tersedia mesin grinda, juga untuk
mengikir. Kalau desain seperti ini pada waktu kita merakit komponen baru sudah dalam keadaan terkontaminasi karena kotoran
dan bram banyak yang masuk ke komponen tersebut, ini diakibatkan banyak debu
yang di hasilkan oleh mesin gerinda atau kikir di assembly area. Desain yang
bagus adalah di pisahkan satu ruangan khusus yang bersih dan terhindar dari
kontaminan untuk assembly area. Sedangkan washing area bias di jadikan satu
dengan area menggerinda, mengikir dan lain–lain.
2. Proses pembuatan dan
perakitan
Proses pembuatan komponen
dan perakitan merupakan
salah satu sumber
masuknya contaminant kedalam
system. Untuk mengetahui
tingkat kebocoran setelah proses
perakitan, factory biasanya menambahkan semacam zat pewarna pada oil atau
fluida lainnya sehinga apabila unit telah dikirim ke customer perlu dilakukan
penggantian oil awal (initial oil change) yang biasanya berkisar antara 50 hingga
250 jam tergantung dari petunjuk masing-masing Operation & Maintenance manual
masing-masing unit.
3. Oil baru
Oil baru, tidak dapat dianggap sudah sangat bersih karena
contaminant dapat masuk
selama proses produksi atau penyimpanan. Pada gambar diatas
terlihat oil baru
dengan kotoran yang menempel disekeliling drum disertai dengan
pompa tangan
yang tidak dilengkapi dengan filter yang dapat menyaring
contaminant yang terdapat
didalam oil. Kondisi seperti ini sangat memudahkan masuknya
contaminant kedalam
system dan akan
mempercepat proses keausan komponen.
4. Kondisi daerah beroperasi
Kondisi daerah operasi yang tidak bisa dihindari selalu
berhubungan dengan kotoran dan debu memungkinkan masuknya contaminant kedalam
system. Oleh sebab itu sangat penting dilakukan pengecekan kebocoran baik itu
oil, udara atau air.
5. Proses Maintenance dan Service
Proses maintenance dan
service yang mengabaikan
faktor kebersihan dan dilakukan ditempat yang tidak sesuai
dapat menimbulkan masuknya contaminant
kedalam system.
Dampak Contaminant
Akibat
yang dapat ditimbulkan
apabila mengabaikan proses
contamination control
adalah sebagai berikut :
1. Pendeknya umur komponen dan fluida ( semakin cepatnya masa
penggantian oil).
2. Menurunkan produktivitas alat.
3. Dapat menimbulkan kerusakan yang parah sehingga downtime dan
biaya perbaikan
tinggi.
4. Meningkatnya biaya warranty.
5. Meningkatnya redo job
6. Terjadinya problem yang berulang ulang dan meningkatkan jumlah kerusakan .
7. Menurunkan
kepercayaan costumer yang
akan berdampak hilangnya prospek penjualan.
Berdasarkan penelitian 75 - 85 % kerusakan
pada system hidrolik disebabkan oleh contamination dan 16 - 20 % efisiensi
alat hilang sebelum dirasakan oleh operator
0 komentar:
Posting Komentar