Gambar 1. Sistem Dasar Hidrolik
Gambar diatas
memperlihatkan sistem dasar hidrolik. Agar sistem dasar hidrolik dapat dioperasikan
(misalnya silinder memanjang dan memendek), maka sistem tersebut harus memiliki
komponen-komponen berikut:
- Fluid (A)
- Reservoir (B)
- Filter (C)
- Pump (D)
- Directional Control Valve (E)
- Actuator / Hydraulic Cylinder (F)
- Lines (G)
- Pressure Control Valve (H)
- Cooler (I).
Kebanyakan pembuat sistem hidrolik menggunakan simbol
sirkuit utnuk menjelaskan komponen-komponennya,
dan untuk menggambarkan fungsi dan pengoperasian sirkuit tersebut.
Gambar 2. Sirkuit hidrolik
Graphic Symbol
Graphic symbol untuk diagram tenaga zat cair (Gambar
2) pada awalnya dikembangkan oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan sekarang banyak dipakai oleh International Standar Organisation (ISO). Simbol-simbol ini merupakan standar komunikasi bagi kepentingan dunia industri dan pendidikan. Standar-standar tersebut memudahkan perancangan, fabrikasi, analisa dan perbaikan atas sistem tenaga zat cair.
Simbol-simbol ini lebih banyak menjelaskan fungsi
komponen, bukan cara pembuatannya. Sebagai tambahan, simbol-simbol tersebut
juga menunjukkan bagaimana berbagai komponen tenaga zat cair beroperasi secara
pneumatik, hidrolik, elektrik, manual dan lain-lain.
1. Simbol dasar
2. Komponen dasar
Simbol-simbol komponen dasar yang digunakan adalah
lingkaran, kotak, belah ketupat, persegi panjang dan beberapa bentuk geometris
lainnya (Gambar 4). Simbol-simbol komponen mentah atau penutup ini akan
memiliki berbagai simbolsimbol komponen tambahan atau elemen yang ditambahkan
untuk menciptakan atau menggambarkan jenis komponen-komponen tertentu seperti valve,
pompa atau motor
3. Hose dan Line
- Work Lines
Garis
tidak terputus ini berfungsi untuk menunjukkan saluran kerja. Saluran kerja ini
menjadi aliran utama oli dalam sistem hidrolik.
- Pilot Lines
Garis
terputus-putus ini menunjukkan saluran hydraulic pilot. Saluran pilot
ini mengalirkan sejumlah kecil oli yang digunakan sebagai aliran tambahan
untuk
menggerakkan atau mengaktifkan komponen hidrolik.
- Drain Lines
Garis
tebal terputus digunakan untuk menggambarkan saluran drain yang membawa
bocoran oli masuk kembali ke reservoir.
- Enclosure Lines
Saluran
tertutup dipergunakan untuk menggambarkan batasan wilayah / area dalam suatu
mesin, dimana komponen hidrolik berada
- Instrument Lines
Saluran
instrumen dipergunakan untuk menghubungkan instrumen dengan peralatan
sensornya.
4. Crossing dan Junction Lines
5. Directional Control Valve
- Simbol Valve Satu Aliran (Normally Open)
- Simbol Valve Satu Aliran (Normally Closed)
- Simbol Directional Control Valve 2/2 (Normally Open)
- Simbol Directional Control Valve 3/2 (Normally Closed)
- Simbol Directional Control Valve 4/2 (Normally Open)
- Simbol Directional Control Valve 4/3 (Normally Closed)
- Simbol Directional Control Valve 4/3 (Closed Center Motor Spool)
- Simbol Directional Control Valve 4/3 (Opened Center Tandem)
6. Measuring (Pengukuran)
7. Pump
- Fix Displacement Pump Undirectional
Saat
poros D berputar sesuai dengan arah yang ditunjukkan, aliran masuk pompa
melalui saluran A dan keluar melalui saluran B, kemudian masuk ke sistem.
Gambar lingkaran (E) merupakan simbol dasar pompa, segitiga menghadap keluar
lingkaran (C )
menunjukkan
simbol energi hidrolik. Saluran masuk (A) digambarkan dengan garis pendek, saluran
pengeluaran (B) digambarkan dengan garis pendek di atas segitiga energi, tanda
panah (D) menunjukkan arah putaran pompa.
- Variable Displacement Pump Undirectional
Pada
waktu poros pompa (E) diputar satu arah tertentu, fluida dari tangki masuk ke inlet
pompa (A) dan keluar kesaluran (B). Jumlah aliran yang keluar dapat
berubah-ubah. Jumlah volumenya tergantung sudut kemiringan (Swash Plate)
pada pompa , yang digambarkan dengan
tanda panah (C ). Tanda panah melintang pada simbol pompa (F) menunjukkan pompa
tersebut alirannya dapat berubah-ubah (variable).
- Variable Displacement Pump Bidirectional
Prinsip
kerjanya sama dengan Variable Displacement Pump Unidirectional. Bedanya
hanya dapat digunakan dalam dua arah putaran
8. Linear Actuator
- Single Acting
Dalam
silinder kerja tunggal, fluida hanya ada pada satu sisi saja. Silinder ini
hanya dapat menghasilkan kerja searah saja, gerak bolak - balik piston atau
torak disebabkan karena adanya pegas yang terpasang atau adanya gaya dari luar.
- Double Acting
Gaya
yang digunakan oleh fluida menggerakkan piston dalam sebuah silinder kerja
ganda dalam dua arah. Gerak maju maupun gerak bolak-balik menggunakan gaya yang
besarnya tertentu.
- Undirectional Motor
Motor
adalah alat yang mengubah daya fluida hidrolik kedalam gaya dan gerakan
mekanik. Motor biasanya member gerakan mekanik putar (rotary).
Macam-macam jenis dasarnya meliputi,
gear, Pada gambar di atas menunjukkan motor yang dapat berputar satu arah saja
(CW atau CCW).
- Bidirectional Motor
Prinsip
dasarnya sama, tetapi motor ini dapat berputar dua arah putar (CW +CCW)
- Fixed relief valve (Normally closed)
Menurut
fungsinya relief digunakan untuk membatasi tekanan di dalam sistem. Pada
dasarnya valve ( C ) menutup dengan kekuatan pegas (E) yang tidak dapat
dirubah, tekanan fluida pemandu (B) menekan bagian atas valve (C).
Apabila tekanan berlebihan dari saluran utama
(A) akan melewati saluran pemandu (B) mendorong valve (C) menekan
kekuatan pegas dan membuka valve untuk mem by-pass aliran fluida
ke tangki (D).
- Adjustable relief valve (Normally Closed)
Pada dasarnya prinsip kerjanya sama dengan Fixed relief
valve hanya bedanya kekuatan pegasnya dapat dirubah atau di setel
- Adjustable reducing valve (Normally open)
Pada
dasarnya valve ( C ) akan membuka oleh perbandingan tekanan dan pegas
(E). Tekanan akan bertambah didalam sisi sebelah hilir (B). Ketika tekanan naik
cukup untuk menekan pegas (E) untuk mengurangi aliran pompa dan mempertahankan
tekanan turun.
- Surface filter
- Water separator filter
- Manual drain filter
- Automatic drain filter
14. Check Valve
Check
valve adalah salah
satu komponen valve yang mengontrol hanya satu arah aliran.
- Check valve use spring pre-load
- Check valve
- Shuttle valve
Shuttle
valve adalah salah
satu komponen valve hidrolik yang selalu menormalisir suatu tekanan pada
suatu sistem.
Cara
kerja
Suatu
aliran datang dari port A dengan tekanan yang dibutuhkan oleh system
hidrolik (C) dan dengan bersamaan pula aliran juga datang dari arah B dengan
tekanan tertentu, apabila pada
suatu
saat tekanan dari arah port A turun maka secara cepat port B akan
membuka dan menormalisir tekanan secara singkat didalam sistem hidrolik. ( C )
- Shut-off valve
Prinsip
kerja
Arah aliran fluida
pada valve ini dapat dibolak-balik sehingga arah aliran fluidanya dapat
mengalir dari saluran A menuju saluran B. Apabila terjadi tekanan balik maka
fluida dapat pula mengalir dari B ke A akan tetapi besarnya aliran tidak sama
Untuk Lebih Jelas Cara Membaca Rangkaian
Sistem Hidrolik, Silahkan Lihat video Berikut
Terima Kasih
Terimakasih sharing ilmunya.
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Joss, thanks kang sangat manfaat
BalasHapus